Tanah Bumbu -
Jika program berobat gratis Pemda Tanbu itu benar, saya sangat mendukung, karena memang ini yang diinginkan masyarakat. Tapi jika ini tidak benar, berarti Pemda nya membodohi warganya.
Hal ini disuarakan Ketua Tim Pemenangan Paslon SHM-MAR, Mardani H Maming dalam orasinya saat kampanye dilakukan oleh Calon Bupati Tanah Bumbu Syafruddin H Maming (SHM) di Desa Sejahtera Kecamatan Simpang Empat, Rabu (11/11/20).
"Sejak Pasangan SHM-MAR gencar mengusung visi misi Program Berobat Gratis, Pemda Tanbu secara mendadak latah dan ikut ikutan mengklaim telah melaksanakan program berobat gratis hanya dengan KTP," sebut Mardani.
Sebenarnya lanjutnya, saya sangat mendukung jika ini benar, tapi saat saya ikut sidak bersama Ketua DPRD Tanbu ternyata masih ada warga yang berbayar saat berobat ke Rumah Sakit. Ini menandakan, Pemda telah melakukan pembodohan kepada warga, karena dalam pamflet tertulis, program ini sudah lama berjalan namun kenyataan dilapangan tidak seperti itu.
"Itulah kenapa jadi saya ikut sidak, untuk membuktikan kebenaran program dadakan ini, agar masyarakat tidak terbodohi. Padahal, jika Pemda nya peduli dan perhatian, bisa saja dana program berobat gratis ini dianggarkan jauh hari, tapi jika sifatnya dadakan maka anggaran mana yang akan digunakan," jelasnya.
Terkait anggaran, Ketua DPRD Tanah Bumbu H. Supiansyah ZA SE MH sebelumnya menyebut, tidak ada anggaran untuk program pengobatan gratis, yang hanya dana pendamping yang sifatnya urgen diberikan kepada warga kurang mampu yang berobat.
"Jadi kesimpulannya, apa yang saya lakukan di Rumah Sakit, hanyalah untuk pembenaran agar masyarakat tidak terbodohi," pungkasnya.
Turut hadir mendampingi kampaye tersebut, Anggota DPD RI Habib Andurrahman Bahasyim (Habib Banua), Ketua PCNU Tanbu Sayyid Hadid Al Ayderus, Qori Internasional H. Busyairi, Anggota DPRD Tanbu Andrean Atma Maulani, H. Abdul Rahim, Said Ismail Kholil Al Ayderus, Dading Kalbuadi, dan Jurkam H. Abdul Wahid. (M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.