Tim SHM-MAR : Warga Yang Terlanjur Bayar Berobat, Tagih Kembali Duitnya - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 13,17 Juta Kali

    Selasa, 10 November 2020

    Tim SHM-MAR : Warga Yang Terlanjur Bayar Berobat, Tagih Kembali Duitnya

    Tanah Bumbu -
    Kebijakan Pemkab Tanbu yang mendadak mengeluarkan program berobat gratis disaat jelang Pilkada, disoroti Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut Satu SHM-MAR.

    Program berobat gratis yang diklaim oleh Bupati Tanah Bumbu H. Sudian Noor, yang juga bagian dari Tim Pendukung Paslon Nomor Urut Tiga tersebut, sebelumnya adalah visi misi dari Paslon Nomor Urut Satu Syafruddin H Maming-Muhammad Alpiya Rahman.

    Dalam pamflet yang tersebar, baik di medsos maupun perkantoran dan tempat pelayanan kesehatan, tertulis Kesehatan Gratis bagi masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu sejak dulu hingga sekarang, hanya dengan membawa KTP/KIA untuk fasilitas ruang inap Kelas III.

    Bersama Ketua dan Anggota DPRD Tanah Bumbu, Ketua Tim Pemenangan SHM-MAR, Mardani H Maming melakukan pengecekan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dr Andi Abdurrahman Noor, Selasa (10/11/20).

    Disana, Mardani ada menemukan pasien yang memang mendapatkan pengobatan gratis, namun terlebih dulu harus mendapatkan surat keterangan tidak mampu dari Ketua RT dan Desa. Tentunya hal ini tidak sesuai dengan bunyi pamflet yang tersebar, karena tidak cukup dengan KTP saja, tapi harus ada surat lain yang mendampingi.

    Selain itu, Mardani juga menemukan pasien yang berbayar karena menggunakan BPJS Mandiri, yang mana seharusnya iurannya dibayarkan oleh Pemda, karena masuk pada kategori Kelas III.

    "Wajar jika gratis berobat bila punya Kartu BPJS, sebab dia bayar tiap bulannya. Tapi bagi yang menggunakan KTP saja atau jalur umum sempat berbayar saat berobat, kumpulkan kwitansinya dan tagih kembali duitnya, karena Pemda telah mengeluarkan program gratis ini sejak lama," tandas Mardani. (M12)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda