Tanah Bumbu -
Bertempat di Site Sebamban Desa Mangkalapi Kecamatan Kusan Hulu, Rabu (16/12/20), PT. Hutan Rindang Banua (HRB) lounching Peternakan Sapi Silvo Pastura.
Dalam acara tersebut, Direktur PT. HRB Nurhadi Purwanto dalam sambutannya mengatakan, hal ini diawali dari keinginan bersama pihak PT. HRB dalam memberdayakan masyarakat sekitar untuk mandiri secara jangka panjang.
"Kegiatan peternakan Sapi Silvo Pastura ini, adalah proyek percontohan yang nantinya akan merangkul masyarakat sekitar dalam perkembang-biakannya, hingga kedepan bisa dilakukan secara mandiri oleh warga, hingga mampu menaikan taraf ekonomi," ungkap Nurhadi.
Dikatakan Nurhadi, pihaknya akan melakukan peternakan sapi sebanyak 500 ekor dengan lahan gembala dihutan Akasia, Sengon dan Jabon seluas 7 ribu hektar. Sedangkan untuk tahap pertama, telah didatangkan 100 sapi betina dan 5 ekor sapi jantan.
"Potensi tanaman Akasia, Sengon dan Jabon yang cukup luas ini, kita padukan antara Hutan Tanaman Industri dengan perkembang-biakan peternakan sapi. Karena kami tidak mempunyai potensi dalam hal perkembang biak sapi, maka kami mengajak PT. Citra Alam Semesta untuk bekerjasama sebagai pelaksana yang memiliki profesionalitas dalam bidang ini," ungkap Nurhadi.
Sementara Vendor Pelaksana PT. Citra Alam Semesta, Bramada mengatakan, untuk Silvo Pastura ini sebetulnya sudah ada Undang Undang pada Tahun 2009 dan diperbarui di Tahun 2015. Namun pihaknya mengangkat Jargon "Silvo Pastura sebagai Rasa Baru Branding Sapi di Indonesia.
"Kenapa kami sebutkan Rasa Baru, karena selama ini kita bicara branding pasti adalah peternakan rakyat yang jumlahnya tidak banyak, atau hanya sebatas pada perkebunan kelapa sawit. Dimana kalau kita kalkulasi secara riil, 1 hektar hanya mampu menampung 1 sampai 2 ekor sapi. Dengan kondisi itu perlu luasan yang cukup besar untuk mengembangkan branding secara profesional pada perkebunan sawit," ungkap Bramada.
Sedangkan areal yang dimiliki oleh PT. HRB sambung Bramada, kita melihat satu potensi, yang mana hutan sebagai area produksi untuk tanaman industri yang memiliki keunggulan, yakni intensitas cahaya matahari nya cukup besar, dan dibagian bawah tegakan masih ditumbuhi oleh rerumputan serta tanaman perdu yang bisa menjadi pakan sapi.
"Selain itu, untuk pemenuhan pakan ternak, kami juga mengembangkan rumput Mulato, yang ditanam diantara tegakan pepohonan Hutan Tanaman Industri," jelasnya.
Dalam kesempatan itu Bramada juga mengatakan, sebagai proyek percontohan, diharapkan peternakan ini juga akan menjadi sentra pendidikan dan pengembangan wira usaha bagi masyarakat dalam pembibitan dan penggemukan sapi.
Pada acara Lounching Peternakan Sapi Silvo Pastura tersebut, turut hadir Dinas Kehutanan Propinsi Kalsel yang diwakili KPH Kusan Mustamin, PT Borneo Indobara (BIB) oleh Kepala Tekhnik Tambang Riyadi Singka Pinem, Dinas Pertanian Tanah Bumbu diwakili Berkat, dan Tokoh Agama Ustadz Mukhlis Samlan serta pihak terkait lainnya. (M12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.