Meski sudah memasuki tahun kedua pandemi Covid 19 menyerang Indonesia, namun tak ada menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.
Tentu hal ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk mencegah agar tidak meluas. Rumah sakit penuh pasien terpapar virus. Tenaga Kesehatan menjadi Garda terdepan, mereka bahu membahu untuk memberikan pelayanan dan beban mereka pun makin berat.
Selain itu, bahaya penularan juga mengintai mereka para tenaga kesehatan yang merawat pasien. Karena mereka kontak langsung dengan pasien Covid-19, bahkan sudah banyak pula yang wafat.
"Tenaga kesehatan juga manusia, punya keluarga yang harus dijaga, kesehatan dan keberlangsungan hidupnya. Pertanyaan besar yang muncul, adakah reward yang setimpal mereka dapatkan dengan pengorbanan itu," ucap Wakil Ketua DPRD Kalsel, M. Syaripuddin SE, Jum'at (23/07/21).
Bang Dhin, sapaan akrab politisi PDI Perjuangan Kalsel ini sering mendengar keluhan insentif nakes yang belum dibayar. "Kenapa bisa begitu? Saya berharap Gubernur Kalsel selaku Kepala Daerah harus turun langsung mengambil langkah cepat, agar hak-hak nakes dipenuhi," tegasnya.
Menurut Bang Dhin, menjadi hal wajib bagi nakes yang berhadapan langsung dengan pasien mendapat perhatian serius, dan mendapat apresiasi dari pemerintah. Minimal, bayarkan tunjangan mereka sesegeranya.
"Jangan sampai keringat mereka sudah kering setelah melaksanakan kewajiban, tapi malah haknya belum dibayar," tandasnya.
Dikatakan Bang Dhin, jika persoalannya ada kendala, mestinya dibahas bersama. Bukan didiamkan, tapi harus diselesaikan.
"Di legislatif, kami siap membantu eksekutif. Mari kita urai benang kusut dan cari solusi kongkret. Situasi ini sudah sangat mendesak. Saya berharap Gubernur tegas dan turun tangan langsung. Kalau perlu tunda pembayaran tunjangan pejabat, prioritaskan hak nakes," pungkasnya. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.