Berdasarkan informasi, diketahui pengiriman vaksin dari luar negeri dilakukan bertahap. Juli ada 25 juta dosis. Agustus 30-40 juta dosis. September 40-50 juta dosis.
Untuk itu, masyarakat diminta tidak khawatir terkait stok vaksin covid-19 yang dilaporkan di beberapa daerah ketersediaannya minim bahkan langka.
Hal ini juga dijelaskan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi yang menyebut persoalannya bukan karena vaksin Covid-19 langka atau pengiriman terputus dari negara produsen.
Terkait hal itu, Wakil Ketua DPRD Kalsel, Muhammad Syaripuddin SE, M.Ap yang akrab dipanggil Bang Dhin menghimbau pentingnya data stok vaksin di publik.
"Komunikasi dengan warga harus jalan, warga berbondong-bondong datang ke faskes minta divaksin, tapi dibilang kosong, padahal kata Dinkes sudah didistribusikan. Mana yang benar ?," tanya Bang Dhin, Senin (08/08/21).
Padahal menurut Bang Dhin, selain komunikasi yang baik, diperlukan koordinasi yang terjalin juga antara Dinkes dengan faskes dan/atau penyelenggara vaksin, agar tercipta cakupan vaksin yang efektif.
"Memang seharusnya, pendataan itu penting, setiap Lurah, Kepala Desa, atau RT punya data. Warganya sudah berapa yang divaksin, yang belum berapa. Nah yang belum itu dibantu dicarikan di faskes mana yang ada. Serta supaya efisien, Dinkes Prop/ Kab/ Kota dan Puskesmas buka data stok vaksin ke publik melalui updatean media sosial masing-masing, dan tidak lupa menyertakan kontak person. Jadi tak perlu repot untuk datang ke faskes sekedar menanyakan ada vaksin atau tidak," tutup Bang Dhin. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.