Penggiat dan Pecinta Balogo Sepakat Bawa Permainan Balogo ke Tingkat Nasional - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 13,17 Juta Kali

    Sabtu, 14 Agustus 2021

    Penggiat dan Pecinta Balogo Sepakat Bawa Permainan Balogo ke Tingkat Nasional

    Banjarmasin - Permainan tradisional Balogo yang merupakan permainan tradisional asal Suku Banjar, Kalimantan Selatan akan dibawa ke Tingkat Nasional.

    Hal ini disuarakan oleh para pegiat dan pecinta permainan Balogo, yang berkomitmen menjadikan permainan tradisional asal Kalimantan Selatan ini menjadi salah satu olahraga tradisional secara nasional.

    Pada saat pertemuan komunitas dan pecinta Balogo melalui fasilitas Zoom Meeting, dalam rangka membahas isu-isu strategis terkait pengembangan Olahraga Tradisional Balogo beberapa waktu lalu, semua peserta yang turut bergabung saling memberikan pendapat serta masukan yang sangat positif.

    Diantaranya ada Fuad Ridha dari Komunitas Balogo Balangan, H. Suwardi Sarlan, S.Ag dari Anggota DPRD Propinsi Kalsel, Jayadi dari Komunitas Balogo Tanah Bumbu, Akhmad Anshori, S.Pd dari Komunitas Balogo Tanbu, M.Syobeli, S.Ag dari Komunitas Balogo Tanbu, Yudi Aulia Rahman dari Komunitas Balogo Balangan, Dra.Hj.Siti Nursiah KPOTI Kalsel, Muhammad Suriani Komunitas Balogo Pendamai Banjarmasin, Zainal Abidin Komunitas Balogo Pendamai Banjarmasin, Kamaruddin dari Komunitas Balogo Kotabaru, Chairison dari Komunitas Balogo Tanah Laut, Zulpuaddin dari Komunitas Balogo Tala, Wahidah dari pengurus KPOTI Kalsel, Abd. Rahman (HSS), Hasan Awsy, S.Sos,  M.Thaha dari Komunitas Balogo HSS, Rahman Jablo, Mustufa Sam, Chairul Umam (KPOTI),  Ayi Rahmat (KPOTI), Sarmadi (KOTI), Madi dari Komunitas Balogo Pendamai Banjarmasin, Hadi Dariani (Banjarmasin), Hamdan dari Komunitas Balogo Bati-bati Tala, Adi Kanjeng dari Komunitas Balogo Bati-Bati Tala, dan H.Sahlian noor Penggiat/Komunitas Balogo Banjar/Martapura.

    Bukan hanya para pecinta permainan Balogo, pertemuan secara virtual yang dipimpin oleh Jayadi yang merupakan perwakilan Balogo Tanah Bumbu ini, diikuti pula oleh Chairul Umam yang merupakan Wasekjen Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Pusat, Sarmadi Kabid Olahraga Tradisional KPOTI Pusat, dan Suwardi Sarlan anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, serta perwakilan penggiat dan pecinta dari 13 Kabupaten/ Kota se Kalsel.

    Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Kabupaten Balangan M Fuad Ridha menyampaikan, beberapa waktu ini perkembangan Balogo di Kalsel terus mengalami kemajuan.

    Hal tersebut kata Fuad, terbukti dengan adanya wadah perkumpulan permainan logo dibanyak wilayah di Kalsel

    “Perkembangan inilah menimbulkan adanya wadah berhimpun atau berkumpul yang menjadi induk organsasi yang representatif dan legitimit serta mandiri. Dengan begitu, palogoan akan semakin tertunjang untuk dapat berafiliasi dan bersinergi ke berbagai saluran,” ungkapnya.

    Sementara Sarmadi, Kabid Olahraga Tradisional  KPOTI Pusat memberikan saran agar dapat dilakukan percepatan dalam mengkonvensikan Permainan Balogo secara Nasional, guna menyusul 11 olahraga tradisional lainnya.

    Untuk langkah awal, menurut Sarmadi, menginventarisasi berbagai varian permainan Balogo untuk dimasukkan dalam konvensi guna disepakati.

    Sedangkan, Chairul Umam WaSekjen KPOTI Pusat memberikan masukan, agar pengembangan Balogo diperjuangkan  dengan melakukan langkah-langkah administrasi, untuk selanjutnya memayungi secara hukum terkait pembentukan Organisasi Balogo yang salah satunya adalah mengamankan Nama Perkumpulan atau Persatuan Induk Organisasi yang dicanangkan akan didirikan dalam waktu dekat ini.

    Langkah administrasi, kata Chairul, sebagai penguatan dalam menuju kelembagaan Balogo berskala Nasional, maka tahapan mengkonvensikan Permainan Balogo secara Nasional perlu dilakukan.

    “Kita KPOTI Pusat sesuai Asas serta Tugas dan Fungsinya akan memfasilitasi diadakannya konvensi. Apa yang akan dilakukan ini nantinya bisa menjadi percontohan bagi Propinsi lainnya dalam menyemarakkan permainan Balogo, seperti mengexibisikan balogo dalam Porprop, memasukkan balogo sebagai muatan lokal di sekolah-sekolah dan lainnya,” sarannya. (Rel)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda