Dengan menampilkan 11 Inovasi, yakni Garpu Bali, Tukar, Accupressure dan Nasehat untuk kategori kesehatan bayi dan balita, juga inovasi Pastra Mantri, Pojok Sakti, Sidak, Masdiah, Garpu Labu, Garda Semu dan Jorok untuk kategori masyarakat umum dan lansia.
Adapun ke 11 Inovasi yang berhasil menjadikan Posyandu Widuri mewakili Tanah Bumbu ke Tingkat Propinsi, yakni ;
1. Garpu Bali adalah Gerakan Antar Jemput Bayi Balita menggunakan
mobil operasional desa. Sehingga bisa dipastikan tidak ada bayi dan
balita yang tidak hadir ke Posyandu dengan alasan jarak yang jauh atau
tidak adanya transportasi.
2. Tikar (Timbangan Karakter).
3. Acupressure yakni pijat bayi balita oleh Kader yang sudah terlatih.
4. Nasehat (Istana Anak Sehat), yakni kegiatan pencegahan dan penanganan masalah Stunting, dengan sasaran remaja yang akan menikah, Ibu hamil KEK, Ibu hamil resiko tinggi, bayi dan balita yang memiliki status gizi bermasalah dan lansia.
5. Pastra Mastri yakni Pantau ke Rumah Masyarakat Hypertensi.
6. Pojok Sakti yakni Pojok Skrining TB Paru.
7. Sidak yakni Sisir Dahak.
8. Masdiah yakni Minum Obat Sampai Sembuh Dapat Hadiah.
9. Garpu Labu yakni Gerakan Jemput Lansia dan Posbindu.
10. Garda Semu yakni Gerakan Desa Senam dan Minum Jamu.
11. Jorok yakni Pojok Merokok pada fasilitas umum dan rumah-rumah pribadi.
Menurut Ketua Kader Posyandu Widuri, Ibu Tulus Marjiati selaku Tim Penilai mengatakan, 11 (sebelas) Inovasi Posyandu Widuri ini dinilai berhasil mendukung kegiatan pemerintah dalam peningkatan kesehatan masyarakat.
Dan keberhasilan berbagai inovasi yang dilakukan di Posyandu Widuri Desa Ringkit, tidak terlepas dari peran serta dan dukungan berbagai pihak.
Kerjasama semua Kader, bimbingan dari Tenaga Kesehatan, Puskesmas, TP PKK Desa dan TP PKK Kecamatan, dan tentunya pihak Pemerintah Kecamatan Kuranji dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Selain itu, Camat Kuranji Muhamad Amin juga menambahkan, sebagai bentuk dukungan pihak kecamatan terhadap pembinaan keberlangsungan Posyandu di Desa, maka pihak kecamatan selaku penerima delegasi verifikasi dan asistensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APDesa) dari Kabupaten, selalu melakukan pendampingan sejak proses awal penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) agar dalam penentuan kebijakan dan keuangannya, pemerintah desa tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik infrstruktur saja tetapi dapat berimbang dengan kegiatan pemberdayaan sebagai amanat Pemerintah Pusat dan Daerah.
Untuk di Desa Ringkit sendiri telah terbangun berbagai sarana dan fasilitas Kesehatan yang bersumber dari Dana Desa, diantaranya Gedung Posyandu, peralatan penunjang Poskesdes, serta lainnya.
Selain itu, sarana-sarana pemeriksaan kesehatan masyarakat juga rutin dianggarkan setiap tahun melalui APBDesa.
Demikian pula halnya dengan anggaran pemberian makanan tambahan (PMT) bagi Balita, Lansia dan Ibu Hamil serta pemberian insentif bagi para kader posyandu merupakan bagian wajib yang harus dianggarkan oleh pemerintah desa, Terlebih pada masa pandemi Covid-19 ini, porsi anggaran belanja desa untuk bidang kesehatan masyarakat lebih ditingkatkan.
“Untuk tahun anggaran 2021 ini, lebih dari Rp.150 juta anggaran desa digunakan untuk bidang kesehatan. Jumlah itu belum termasuk pembangunan sarana fisiknya, ” jelas M. Amin, Camat Kuranji.
Terkait keberhasilan Posyandu dalam pembangunan kesehatan masyarakat, sebut Camat, tidak datang dengan sendirinya tanpa didukung kader-kader kreatif, inovatif, dan partisipasi aktif masyarakat.
Karena itulah Posyandu Widuri Desa Ringkit mewakili Posyandu lain di Kabupaten Tanah Bumbu dalam lomba tingkat Provinsi Kalsel.
“Kita berharap, hasil kerja keras PKK, Kader Posyandu dan seluruh yang terlibat dalam mendukung penilaian ini akan mendapatkan hasil yang menggembirakan,” tutup Muhammad Amin, SP.
Hadir pada penilaian lomba posyandu, yakni Ketua TP PKK Tanbu, SKPD terkait, Camat Kuranji, Ketua TP PKK Kecamatan Kuranji, Sekretaris Desa Ringkit serta perwakilan utusan desa. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.