Entah karena tergiur vaksin gratis atau beras gratis, banyak warga yang datang kelokasi vaksinasi massal BPP HIPMI dan PT. Maming 69 Batulicin membawa formulir pendaftaran yang diduga palsu.
Hal ini ditemukan langsung oleh Ketua Panitia Vaksinasi, Syafruddin H Maming, Sabtu (02/10/21), pada saat pelaksanaan hari terakhir vaksinasi.
"Formulirnya skineran (fhotocopy), jadi terpaksa kami ambil nomor antriannya dan ditolak vaksinasinya," ungkap pria yang akrab disapa Bang Cuncung ini.
Bukan hanya satu, tambahnya, tapi ada belasan formulir yang diduga telah digandakan (skiner), namun sayangnya kami teliti dan mengetahuinya.
"Formulir yang kami bagikan kemaren sudah lengkap dengan nomor antriannya, dan bahkan sudah punya tanda tersendiri hingga yang mana yang asli dan yang palsu langsung bisa diketahui," jelasnya.
Menurut Bang Cuncung, kebanyakan formulir skineran berasal dari warga yang jauh, bahkan ada yang dari Kabupaten tetangga Kotabaru.
"Sebenarnya kasihan juga mereka datang dari jauh, namun apa hendak dikata jika tetap dilayani maka jumlah vaksin yang tersedia takkan mencukupi, hingga dikuatirkan warga yang sudah punya nomor antri dan formulir asli tidak terlayani," imbuhnya.
Perlu diketahui, sejak BPP HIPMI dan PT. Maming 69 Batulicin menggelar vaksinasi massal, pada hari pertama pelaksanaan jumlah warga yang datang sudah membludak, hingga panitia sempat menambah jumlah dosis vaksin. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.