Tambah Membludak, Panitia Vaksinasi Hampir Kewalahan - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 13,17 Juta Kali

    Jumat, 01 Oktober 2021

    Tambah Membludak, Panitia Vaksinasi Hampir Kewalahan

    Tanah Bumbu -
    Luar biasa antusias warga yang datang mengantri untuk bervaksin, Pantia hampir kewalahan menghadapi warga yang datang.

    Memasuki hari ke 4 gelaran Vaksinasi Massal BPP HIPMI dan PT. Maming 69 Batulicin, Jum'at (01)10/21), ditengah guyuran hujan masyarakat berbondong bondong datang kelokasi vaksinasi.

    Hujan yang mengguyur sejak pagi tanpa henti, tak menyurutkan langkah warga untuk datang mengantri, hingga panitia terpaksa memperketat penjagaan dipintu pintu masuk.

    Masalahnya, banyak warga yang datang tanpa membawa nomor antrian, karena belum mendaftar, padahal sebelumnya jauh hari sudah dibagikan panitia.

    "Yang tidak punya nomor antrian, tahan dulu. Utamakan yang sudah punya nomor antri, baik yang warna putih, kuning dan merah serta biru," teriak Ketua Panitia Vaksinasi Syafruddin H Maming ditengah guyuran hujan.

    Menurut pria yang akrab disapa Bang Cuncung ini, banyaknya warga datang yang belum mendaftar dikuatirkan akan menghilangkan kuota dari warga yang sudah mendaftar duluan, dan mengakibatkan stok dosis vaksin cepat habis.

    "Kita utamakan dulu yang sudah mendaftar dan punya nomor antrian, jika stok vaksin masih bersisa maka yang baru mendaftar bisa kita layani," jelasnya.

    Karena mana sambungnya, kita berusaha tidak akan mengecewakan warga yang datang. "Antusias mereka wajib kita hargai dan apresiasi, selama stok vaksin masih tersedia akan kami layani," pungkasnya.

    Kegiatan vaksinasi massal yang dipusatkan di areal Makam Haji Maming Batulicin tersebut, digelar selama 5 hari, yakni dari Tanggal 28 September hingga 02 Oktober, dengan sasaran seluruh masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu, juga warga luar daerah yang berdomisili di Tanah Bumbu. (Red)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda