Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Ulin merupakan rumah sakit terbesar di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan menjadi rujukan masyarakat untuk akses kesehatan.
Kondisi di lapangan menunjukkan pelayanan RSUD Ulin masih belum bisa dikatakan memuaskan. Terlihat dari berita yang viral pagi ini terkait situasi antri karcis pendaftaran BPJS tak sebanding dengan statusnya sebagai rumah sakit terbesar di Kalsel.
Untuk mendapatkan karcis, calon pasien harus meletakkan jejak antri di lantai. Ada yang berupa kantung amplop rontgen, map, sendal, tas, botol air mineral, atau kunci motor. Dan itu harus ditunggu atau diawasi agar tak ada yang menyelip jejak antri diantaranya.
Melihat kondisi tersebut dimanfaatkan oknum tertentu untuk mengambil keuntungan melalui percaloan.
Muhammad Syaripuddin yang merupakan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan merespon keras hal ini.
"RS Ulin ini mentang-mentang rujukan terbesar, mereka tidak berbenah, tidak upgrade. Apa tidak malu dengan embel-embel rumah sakit terbesar?" tekan Bang Dhin, sapaan akrab beliau.
Kerasnya respon wakil rakyat asal Tanah Bumbu ini bukan tanpa alasan karena sudah berkali-berkali berkunjung ke RSUD Ulin dan sudah berulang kali mengingatkan Manajemen RSUD Ulin untuk mengatasi masalah-masalah yang krusial dan dapat merugikan masyarakat.
"Saya sudah buka lebar peluang loh ya, saya tanya dimana masalahnya, datang ke DPRD kita bantu. Anggaran kah yang kurang atau apa? Tapi sampai sekarang tidak ada datang. Laporan beres terus" tegas Bang Dhin.
Disamping itu, banyak keluhan masyarakat yang masuk ke Bang Dhin terkait pelayanan RSUD Ulin, termasuk didalamnya diduga ada bisnis percaloan.
"Di Ulin calo apa yang tidak ada? Antri BPJS ada calonya, pesan kamar juga bercalo, itu kamar dibilang penuh terus, datangin sana pasti ada. Bahkan itu calo kursi roda juga ada. Urusan pegawai pun bercalo. Apa manajemen tidak tau itu? atau pura-pura tidak tau? Saya berharap jangan manajemennya juga ikutan dapat cuan dari calo," papar Bang Dhin
Bang Dhin mengatakan banyaknya laporan masyarakat juga disebabkan oleh lemahnya manajemen keluhan pelanggan di RSUD Ulin, dilaporkan sangat susah mengakses pengaduan masyarakat, dan petugas pengaduan masyarakatpun dianggap tidak ramah dan tidak cepat tanggap.
"Ini baru dilantik Plt Direktur, artinya diberi kepercayaan untuk membereskan penyakit-penyakit di Ulin. Kedepan kalau direkturnya sudah definitif harus berani mundur jika tidak mampu," tutup Bang Dhin. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.