Bang Dhin : Jangan Menunggu Viral Baru Ada Tindakan - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 13,17 Juta Kali

    Rabu, 03 November 2021

    Bang Dhin : Jangan Menunggu Viral Baru Ada Tindakan

    Banjarmasin -
    Respon keras Wakil Ketua DPRD Propinsi Kalsel Muhammad Syaripuddin atas viralnya antrian di RSUD Ulin ditanggapi dengan cepat oleh manajemen RSUD Ulin melalui video yang beredar dan berisi tentang langkah pengurai antrian, dengan cara pasien langsung datang ke Poliklinik yang dituju, sedangkan pendaftaran dilakukan oleh petugas Poliklinik.

    Langkah selanjutnya adalah dengan sosialisasi terkait pendaftaran online yang dapat dilakukan di RSUD Ulin.

    Bang Dhin, sapaan keseharian Wakil Ketua DPRD Propinsi Kalsel ini mengapresiasi penuh terhadap gerak cepat RSUD Ulin tersebut 

    "Saya acungi jempol gerak cepat manajemen Ulin, tapi saya harap jangan setelah viral baru berbenah. Manajemen itu tugasnya feel, think, act. Turun ke bawah, lihat di sekeliling apa ada masalah, selesaikan. Berempati lah, andai itu terjadi kediri sendiri atau keluarga sendiri, apa rasanya?," tutur Bang Dhin.

    Diketahui, Rumah Sakit Umum Daerah Ulin adalah Rumah Sakit Kelas A Pendidikan yang berada di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan, dan merupakan Rumah Sakit Rujukan di Kalimantan Selatan. Akan tetapi kelas A yang disematkan tidak diikuti dengan pelayanan yang memuaskan, salah satunya dengan panjangnya antrian di RSUD Ulin. Kemudian, panjangnya antrian dimanfaatkan segelintir orang untuk mengambil keuntungan dengan menjadi calo. Selain itu, banyak laporan lain berkenaan bisnis percaloan di RSUD Ulin. Baik dari pelayanan sampai dengan administrasi kepegawaian.

    "Sekali lagi semoga Ulin terus berbenah, termasuk calo. Saya tidak ingin calo dilestarikan di Ulin. Pemprop buang-buang uang untuk menggaji pejabat-pejabat di Ulin kalau tidak mampu mengatasi masalah tersebut," pungkas Bang Dhin. (Rel)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda