Pada Rapat Kerja Komisi I DPRD Tanbu bersama jajaran Rumah Sakit dr Andi Abdurrahman Noor (drAAN), terungkap pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RS drAAN menurun dari tahun 2020 lalu.
Anggota Komisi I DPRD Tanbu, Andi Erwin Prasetya saat itu menyebut, dilihat dari capaian belanja sebesar Rp 70 Milyar, Pagu Anggaran dari APBD sebesar Rp 107 Milyar 219 juta dan jumlah pendapatan yang diraih saat ini, maka terjadi ketimpangan yang cukup besar.
Dikatakan Andi Erwin, untuk tahun 2020, dari target Rp 50 Milyar pertahun, tercapai melebihi target yakni sebesar Rp. 65 Milyar. Sementara tahun 2021 per September baru mencapai angka Rp. 35 Milyar.
"Apa kendala yang membuat pendapatan ini jadi menurun, seharusnya ada peningkatan," ucap Wakil Ketua II DPRD Tanbu, Agoes Rakhmady saat memimpin rapat mewakili pertanyaan Anggota Komisi I.
Menurut pihak RS drAAN, penurunan pendapatan tersebut karena adanya peningkatan paparan Covid 19, meskipun pada Tahun 2020 lalu Covid 19 juga sudah melanda, namun terjadi lonjakan kasus pada Tahun 2021.
"Dengan adanya lonjakan kasus Covid 19 ini, maka terjadilah penurunan pendapatan," ungkap Direktur RS drAAN dr Muhammad Yandi Noorjaya MM.
Selain itu tambahnya, masih ada piutang dari Dinas Kesehatan dan piutang dari Kemenkes yang belum diterima sebesar hampir Rp. 11 Milyar.
Sementara staf RS drAAN menambahkan mengenai serapan belanja yang belum maksimal, adanya pembangunan rumah dinas untuk dokter, bangunan untuk poli mata dan mulut, serta pembangunan gudang farmasi.
"Juga terkait masalah pembelian obat obatan, yang harganya lebih mahal dikarenakan adanya wabah Covid 19 ini, hingga anggaran belanjanya melebihi target yang ditetapkan," jelasnya.
Setelah mendengar paparan dari pihak RS drAAN, pihak DPRD Tanah Bumbu berharap sebelum memasuki akhir tahun, pihak Rumah Sakit masih mampu meningkatkan pendapatannya melebihi raihan yang sudah tercapai. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.