Bertempat di area Kantor Dinas Perikanan Tanah Bumbu, budidaya ikan nila hasil uji coba teknologi bioflok dilakukan panen perdana, Senin (20/12/21).
Panen budidaya percontohan tersebut dilakukan oleh Asisten Administrasi Umum, Andi Aminuddin, dengan dihadiri Ketua TP PKK Tanah Bumbu, Hj Wahyu Windarti Zairullah didampingi Ketua DWP Tanbu Hj Hasnah Mashude dan jajaran Dinas Perikanan.
”Panen perdana ini termasuk cepat kurang lebih 2 bulan, hasilnya mencapai 100 kg lebih,” terang Yulian Herawati, Kadis Perikanan Tanah Bumbu disela panen perdana.
Menurutnya, sistem bioflok ini sudah banyak dikembangkan. Selain menghemat lahan, teknologi ini juga sangat hemat masa panen yakni 2 sampai 2,5 bulan saja.
“Angka kematian ikan juga sangat kecil, bahkan mampu hidup 99 persen,” tambah Yulian.
Yulian menambahkan, untuk menjaga kualitas produksi budidaya sistem bioflok ini ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, sejak dari pemilihan bibit unggul, pengaturan air hingga pemberian pakan suplemen probiotik.
”Untuk bibit unggul, tahun depan kita juga akan menyiapkan bibit unggul sendiri melalui Balai Benih Ikan (BBI) Dinas Perikanan,” imbuhnya.
Untuk pakan lanjut Yulian, sistemnya kotoran yang dihasilkan akan diuraikan lagi oleh bakteri baik yang selanjutnya akan kembali menjadi pakan lagi.
”Dengan sistem ini kita bisa menghemat 20-30 persen pakan,” tandasnya.
Budidaya ikan sistem bioflok sendiri sudah mulai dilirik masyarakat, terbukti dengan makin bertambahnya pembudidaya ikan bioflok di Tanah Bumbu.
”Sudah banyak dikembangkan ada di beberapa desa di Tanah Bumbu, di Desa Mustika itu ada 16 kolam, bahkan di beberapa kecamatan juga sudah ada cuma belum terdata saja,” tutupnya.
Budidaya ikan sistem bioflok ini dapat menjadi pilihan masyarakat, selain bernilai ekonomis tinggi, usaha ini juga mampu memembuhi kebutuhan gizi keluarga dan mewujudkan kemandirian pangan daerah. (Rilis Kominfo Tanbu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.