Untuk mengurangi pembayaran retribusi pembayaran Penerangan Jalan Umum (PJU) ke pihak PLN, Dinas Perhubungan Tanah Bumbu mulai melakukan uji coba menggunakan meterasasi prabayar.
Hal ini diungkap oleh Kepala Dinas Perhubungan Tanah Bumbu, Marlan, saat ditemui media diruang kerjanya, Rabu (12/01/22).
"Untuk masalah ini sebenarnya saya sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pihak DPRD Tanah Bumbu. Karena dari penerimaan sebesar Rp 21 Milyar, kita kurangi pembayaran retribusi ke PLN sebesar Rp 9 Milyar, kita masih ada sisa sebesar Rp 12 Milyar. Namun jika kita mampu menekan angka retribusi ke pihak PLN, maka tak ada lagi anggaran yang terbuang percuma karena adanya lampu yang mati yang tetap terbayar," jelasnya.
Kita berharap sambung Marlan, dengan adanya selisih yang cukup besar antara penerimaan PPJ dengan retribusi PJU yang terbayar ke pihak PLN, kita akan diberi anggaran lebih untuk pemeliharaan dan pemasangan meterasasi PJU.
"Untuk awal terobosan ini, kami melakukan uji petik sebanyak 20 titik PJU yang terpasang di Jalan Tanah Merah dengan kekuatan 120 watt pertitiknya. Menggunakan meterasasi prabayar dengan sistem otomatis, yakni akan menyala pada pukul 18.00 wita dan padam di pukul 06.00 wita," tutur Marlan.
Jika tambah Marlan lagi, dari hasil uji petik ini akan terlihat penggunaan saldo token berkisar Rp 1 juta perbulannya, maka saya yakin pembayaran retribusi ke PLN akan bisa ditekan kurang dari Rp 9 Milyar. Dan terobosan ini sangat perlu kita lanjutkan, agar sekiranya kita bisa minimal pembayaran retribusi ke PLN hanya antara Rp 6 - 7 Milyar saja pertahunnya.
Selama ini ungkap Marlan, anggaran kita banyak terbuang percuma karena adanya PJU yang mati namun tetap dibayar. Namun dengan adanya meterisasi prabayar ini, anggaran akan bisa dikurangi. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.