Belasan Pelaku Jurnalistik di Tanbu Ikuti Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 13,17 Juta Kali

    Selasa, 01 Februari 2022

    Belasan Pelaku Jurnalistik di Tanbu Ikuti Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian

    Tanah Bumbu -
    Dilaksanakan disalah satu meeting room hotel yang ada di Batulicin, Selasa (01/02/22), belasan pelaku jurnalistik berbagai media ikuti Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) yang gelar oleh PWI Kalsel.

    Menghadirkan 2 Narasumber, yakni Ketua PWI Kalsel Zainal Helmie dan Dewan Kehormatan PWI Kalsel Fathurrahman.

    Adapun kegiatan OKK yang dilaksanakan tersebut, adalah dalam rangka Mewujudkan Jurnalisme Yang Kompeten di Bumi Bersujud.

    Dalam paparannya Dewan Kehormatan PWI Kalsel, Fathurrahman menyampaikan 2 sesi, yakni tentang Kode Etik dan Uji Kompetensi Wartawan.

    Dikatakan Fathurrahman saat itu, ada perbedaan yang sangat jauh antara menyiarkan berita melalui link media dengan langsung dimedia sosial.

    Jika menyebarkannya melalui link media, berita itu dipayungi hukum jurnalistik. Sementara dengan langsung menyebarkannya di media sosial, bisa terkena UU ITE jika ada yang komplain atau keberatan.

    "Kadang antara online dan offline sangat jauh perbedaannya, karena kadang seseorang jika saat bermedia sosial sangat arogan dan seperti tak berakhlak. Namun saat bertemu dia akan sangat santun dan menghargai etika. Jadi bisa saja rusaknya etika dan moral seseorang terjadi saat terlalu asyik ber media sosial," ungkap Fathurrahman.

    Sebagai seorang yang berprofesi jurnalis tambahnya, kita harus menjunjung etika dan moral ditingkat tertinggi. Adab dan kesopanan saat bertemu dengan narasumber perlu diperhatikan, agar sesuai dengan status profesi yang kita sandang, yakni pelaku jurnalis.

    Untuk menyandang status profesi tersebut lanjutnya, dibutuhkan kualifikasi pendidikan, pendidikan khusus, kompetensi, kode etik, penegakan kode etik, berkaitan dengan pelayanan tertentu, penyangkut kepentingan profesi itu sendiri dan kepentingan orang lain.

    Sementara terkait pentingnya Uji Kompetensi Wartawan (UKW), Fathurrahman mengatakan, seorang wartawan harus diuji agar bisa mengukur kapasitas profesi yang sesuai standar jurnalistik, untuk itulah perlunya UKW.

    "Ketika anda menjalankan profesi dengan baik, maka banyak kesempatan datang tak terduga," pungkasnya.

    Sementara dalam kegiatan itu, Ketua PWI Kalsel yang juga merupakan Penguji Nasional Dewan Pers, Zainal Helmie menyampaikan materi terkait Sejarah Organisasi PWI dan Pemberitaan Ramah Anak. (Red)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda