Dengan telah diamankannya Eem, pelaku ujaran kebencian yang telah melecehkan Kalimantan sebagai Tempat Jin Buang Anak, Aktivis Banua yang juga Ketua Dewan Adat Dayak Kalsel, H. Dipriadi Darjad angkat bicara.
"Selaku warga Kalimantan, saya mengucapkan terima kasih atas respon cepat dari jajaran Kepolisian yang telah mengamankan Eem, hingga kegaduhan yang ditimbulkannya tidak berkepanjangan dan bisa diminimalisir. Namun, dengan telah diamankannya Eem, bukan berarti tujuan dari pembentukan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur terhenti dan tidak ditindaklanjuti. Justru hal ini harus membuat kita sebagai warga Kalimantan untuk ikut mendorong percepatan IKN," ucap H. Dipriadi yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Tanah Bumbu, Kamis (03/02/22).
Banyak Akademisi kita warga Kalimantan yang punya kemampuan terang H. Dipriadi, yang bisa dirangkul untuk ikut serta mempercepat pembangunan IKN baru.
Untuk itulah, saya berharap semua Gubernur di Kalimantan agar menyiapkan birokrat birokrat terbaik untuk mengisi di Kementrian dan Kelembagaan yang akan pindah ke IKN baru, agar bisa mengisi kekosongan dari tidak inginnya mereka pindah ke Kalimantan.
"Kalimantan ini tidak kekurangan orang orang hebat, banyak Tokoh yang duduk mengisi jabatan di Pemerintahan. Diantaranya Ir. Pangeran Muhammad Noor sebagai Menteri PU pertama, ada Kyai H. Idham Chalid, ada Kyai H. Hasan Basri Ketua MUI, dan beberapa Menteri lainnya. Selain itu lagi, dalam sejarahnya warga Kalimantan sangat cinta NKRI dan ini dibuktikan adanya Proklamasi oleh Jenderal Hasan Basri pada Tanggal 17 Mei, yang menyatakan setia terhadap NKRI," jelas H. Dipriadi.
Kepada semua warga Kalimantan yang memiliki kapasitas ajak H. Dipriadi, mari tunjukkan kemampuan dan kebolehan kita dalam rangka mengisi pembangunan dan percepatan IKN baru.
"Saya juga berharap, penunjukkan penunjukkan Kepala Otorita nantinya agar bisa menyerap aspirasi, dan pembangunan IKN baru berwawasan lingkungan serta memperhatikan kearifan lokal," pungkasnya. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.