Dibangun dengan ukuran 25 x 30 meter, Gedung Olahraga Desa Satiung Kecamatan Kusan Tengah bakal mangkrak dan terbengkalai.
Hal ini diungkap oleh Kepala Desa Satiung, Sapran, saat Wakil Ketua DPRD Kalsel M. Syaripuddin SE, MAP (Bang Dhin) melaksanakan Reses.
"Saat awal pembangunannya, kami menganggarkan sebesar Rp 500 juta selama 3 tahun, namun dengan adanya peraturan terkait penggunaan Dana Desa, pembangunan Gedung Olahraga ini bakal tidak akan bisa selesai," ungkap Sapran.
Mulanya sambung Sapran, rencananya kami akan membangun Gedung Serbaguna, namun setelah konsultasi dengan Dinas PMD Tanbu, akhirnya dirubah menjadi Gedung Olahraga.
Karena tambahnya lagi, Gedung Olahraga bisa digunakan berbagai fungsi nantinya. Bisa untuk olahraga, pertemuan dan sebagai posko darurat bencana banjir yang bisa menampung berbagai barang bantuan.
Namun jelas Sapran, adanya potongan Dana Desa sebesar 40 persen untuk dana BLT, 20 persen dana Ketahanan Pangan dan 8 persen dana PPKM, maka hanya bersisa Rp 92 juta saja untuk anggaran pembangunan fhisik.
"Untuk itulah, dengan adanya Reses yang dilaksanakan oleh Bang Dhin kesini, kami berharap ada kontribusi dan bantuan untuk penyelesaian pembangunan Gedung Olahraga kami ini," ucapnya.
Pada kegiatan Reses Bang Dhin tersebut, selain menyampaikan kondisi proses pembangunan Gedung Olahraga, Kepala Desa Satiung juga menyampaikan rencana pembuatan embung dan menormalisasi sungai mati untuk dijadikan wisata pemancingan agar perekonomian masyarakat bisa berjalan saat musim paceklik, atau lahan pertanian rusak akibat banjir.
Selain itu lagi, Kepala Desa Satiung juga memohon agar Bang Dhin bisa membantu dan memfasilitasi pemasangan jaringan listrik ke rumah warga, karena ada puluhan rumah yang belum teraliri dan memiliki KwH sendiri.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh Kepala Desa Satiung tersebut Bang Dhin berjanji akan mencarikan solusi terbaik melalui berbagai koordinasi dan komunikasi dengan pihak terkait sesuai kewenangannya. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.