BANJARMASIN - Bagi-bagi bunga mewarnai aksi damai ratusan massa dari sejumlah LSM dan ormas di Kalimantan Selatandi depan gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Banjarmasin, Senin (6/6). Aksi damai ini sebagai wujud solidaritas dan dukungan kepada Bendahara Umum (Bendum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Mardani H Maming.
Disisipi gambar wajah Bendum PBNU Mardani H Maming, satu per satu bunga tersebut dibagikan ke pengendara yang melintas. “Ini adalah dukungan masyarakat terhadap beliau (Mardani H Maming),” tegas Koordinator Lapangan Aksi Damai, Aliansyah.
Selain bentuk simpatik, aksi damai berbarengan dengan bagi-bagi bunga kali ini sekaligus ingin menyisipkan pesan pada masyarakat.
Saat ini nama Mardani H Maming dikait-kaitkan dalam kasus dugaan gratifikasi eks Kepala Dinas ESDM Kabupaten Tanah Bumbu, Raden Dwidjono Putrohadi Sutopo.
Pada perkara tersebut, Mardani H Maming turut dipanggil sebagai saksi. Namun yang ironis, sebut Ali, nama Ketua Hipmi itu justru diframing seolah jadi tersangka. “Selama ini beliau terkesan disudutkan, padahal baru jadi saksi,” ujarnya.
“MHM adalah orang baik, mestinya kita selamatkan orang-orang baik di Kalsel, jangan sampai jadi korban mafia hukum karena kepentingan kalangan tertentu,” pungkas Ali.
Dalam persidangan sendiri, terdakwa Dwidjono menegaskan bahwa Mardani H Maming sebagai mantan Bupati Tanah Bumbu, tidak menerima sepeserpun uang Rp 27 miliar yang diduga hasil gratifikasi.
Pantauan media ini, aksi demo damai dan simpatik itu, berjalan dengan damai dengan dikawal oleh 150 personel polisi.
Selain bagi-bagi bunga, aksi juga ditandai dengan pembubuhan tanda tangan warga sebagai tanda simpati dan dukungan kepada Mardani H Maming.
Aksi diakhiri dengan doa bersama oleh seorang ulama dari GP Ansor, Guru Ali Wafa, yang berharap Kalsel aman dan damai.
"Alhamdulillah sudah selesai. Pengamanan hari ini berjalan baik. Terima kasih untuk para demonstran," tutur Kapolresta Banjarmasin, Kombes Sabana Atmojo. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.