Untuk mengetahui sudah sejauh mana tahapan progres kinerja PDAM Bersujud terlaksana pada Tahun 2022, Komisi II DPRD Tanah Bumbu menggelar Rapat Kerja.
Dihadiri langsung Dirut PDAM Bersujud Tanah Bumbu, Abdul Hafidz beserta Kabid dan jajaran staf, Rapat Kerja yang digelar diruang Rapat Komisi dipimpin Harmanudin dengan didamping Hj. Hamsiah, Selasa (14/06/22).
Mengawali rapat, Harmanudin mempersilakan Dirut PDAM Bersujud untuk memaparkan capaian kinerja yang sudah dilaksanakan pada Triwulan kedua Tahun 2022.
Pertama disampaikan masalah pemasukan dan pengeluaran dari hasil penjualan air bersih, juga tentang penyertaan modal Pemkab Tanbu dan rencana kedepan dalam pengembangan suplai air bersih ke masyarakat.
Disampaikan pula terkait bantuan dari Pemerintah Propinsi Kalsel dan Pemerintah Pusat untuk pengembangan perpipaan dan jaringan, juga embung.
Hingga kemudian akhirnya disampaikan rencana kenaikan tarif dasar air bersih, yang digadang bisa menutup biaya operasional dan memberikan pemasukan bagi PDAM Bersujud.
Menanggapi terkait akan usulan kenaikan tarif dasar air bersih ini, Harmanudin kemudian menegaskan, digelarnya Rapat Kerja Komisi II DPRD Tanah Bumbu bersama PDAM Bersujud ini adalah dalam rangka Program Kerja Tahun 2022, jadi DPRD ingin meminta kejelasan sudah sejauh mana progres yang dilaksanakan, apa saja kendalanya hingga nantinya bisa dicari solusi bersama.
"Selaku Mitra Pemerintah, kami setuju saja adanya kenaikan tarif, namun kami ingin tahu sudah sampai mana pelayanan yang diberikan pihak PDAM, karena kebutuhan air bersih ini merupakan kebutuhan pokok dan berhak diterima oleh masyarakat. Jadi jiká ingin menaikan tarif, apakah sudah maksimal pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, karena jika masyarakat puas saya rasa mereka tidak akan keberatan tarifnya naik," ungkap Harmanudin.
Begitu juga dengan adanya Rapat Kerja ini sambungnya, kami mengundang karena adanya keluhan masyarakat di daerah Kecamatan Simpang Empat dan Batulicin yang terkendala suplai air bersih, aliran air tidak lancar dan kadang mati total.
"Apa penyebab tidak lancarnya aluran air ini," tanya Harmanudin.
Terkait hal ini, Dirut PDAM bersujud Abdul Hafidz mengakui adanya kendala perpipaan, hingga berkurangnya suplai air dari Karang Bintang menuju SPAM di Sarigadung dan Booster di KM 4 Kompi Plajau.
"Penggantian pipa sepanjang 20 meter sudah akan kami kerjakan dengan menggunakan dana sendiri, sedangkan penggantian pipa sepanjang 18 Kilometer dari Karang Bintang menuju Booster KM 4 Kompi Plajau bantuan dari Satker Propinsi dan Balai," jawab Abdul Hafidz. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.