Sebanyak 100 pelajar perwakilan dari SMPN Mantewe, SMPN Karang Bintang, SMPN Simpang Empat, dan SMP Kodeco dikenalkan situs cagar budaya Liang Bangkai Mantewe.
Hal ini diungkap Kepala Dinas Budporapar Tanbu, H. Syamsuddin melalui Sekdin Muhammad Zabir pada acara pembukaan Rumah Peradaban Kara Mantewe, Minggu (03/12/23).
Ia mengatakan, kegiatan mengenalkan situs cagar budaya tersebut di laksanakan 2-3 Desember 2023 bertempat di Goa Liang Bangkai Mantewe tersebut menghadirkan narasumber Dosen Sejarah FKIP ULM Banjarmasin, Mansyur.
Zabir menjelaskan, Rumah Peradaban Karst Mantewe merupakan salah satu program kegiatan dari Disbudporpar dalam hal memasyarakatkan hasil penelitian arkeologi.
Rumah Peradaban merupakan media informasi dan wadah informasi hasil-hasil penelitian arkeologi dalam upaya memperkokoh khasanah budaya bangsa, serta pendidikan karakter bangsa untuk masyarakat dan pendidikan.
Seperti yg kita ketahui bersama, ucapnya, Tanbu memiliki 15 Objek Cagar Budaya yang tersebar di beberapa Kecamatan.
Salah satunya adalah Situs Cagar Budaya Goa Liang Bangkai (Karst Mantewe) yang memiliki peninggalan jejak sejarah zaman purba.
Dari hasil penelitian menemukan fosil manusia purba dan beberapa lukisan di dinding batu yang di duga di buat oleh manusia purba zaman dahulu.
Zabir menambahkan, Dinas Budporapar Tanbu kedepannya berkomitmen penuh dalam pemajuan kebudayaan, pelestarian dan perlindungan Cagar Budaya di Tanbu.
Adapun upaya yang telah di lakukan melalui program Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya salah satunya melalui kegiatan Rumah Peradaban dengan melakukan kunjungan lapangan bagi murid-murid sekolah di situs-situs arkeologi.
Ia menyebutkan melalui kunjungan lapangan ini, para murid bisa belajar memaknai nilai-nilai kehidupan masa lampau, dengan di pandu para peneliti arkeologi atau sejarawan.
Kunjungan lapangan ke situs-situs arkeologi merupakan wujud dari destinasi pendidikan, kegiatan ini di harapkan dapat menumbuhkan toleransi pada siswa. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.