Bupati Tanbu Protes, Data Angka Stunting SKI Melonjak Drastis - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 13,17 Juta Kali

    Selasa, 13 Agustus 2024

    Bupati Tanbu Protes, Data Angka Stunting SKI Melonjak Drastis

    Tanah Bumbu -
    Sebelumnya angka stunting di Kabupaten Tanah Bumbu berada pada posisi kedua, namun sekarang tiba tiba melonjak menjadi posisi ketujuh se-Kalimantan Selatan (Kalsel), hal ini perlu diluruskan.

    Demikian dikatakan Bupati Tanah Bumbu HM. Zairullah Azhar kepada para kru media, Senin (12/08/24), di Kantor Bupati Tanah Bumbu saat konferensi pers.

    "Awalnya 16,1 persen, sekarang menjadi 25,1 persen. Bagaimana hal ini bisa terjadi, kami akan mempertanyakannya kepada pihak yang melakukan Survey Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023," ucap Bupati.

    Karena sambungnya, berdasarkan E-PPGBM, data balita di Tanah Bumbu sebanyak 27 ribu lebih. dari data E-PPBGM pula, hasil pendataan langsung kelapangan oleh tenaga kesehatan hanya 865 stunting.  

    Sekedar informasi, E-PPGBM merupakan sistem Elektonik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat yang memuat data hasil pengukuran dan pelaporan gizi yang dientri setiap bulan oleh Pengelola Gizi di tiap-tiap Puskesmas. 

    "Data E-PPBGM ini setiap bulan di laporkan dan penanganannya oleh petugas kesehatan kita," jelas Bupati. 

    Menurut Bupati, pihaknya di Kabupaten Tanah Bumbu terus berusaha untuk menurunkan angka stunting tersebut. Dan harapannya suatu saat nanti tidak ada lagi stunting di Bumi Bersujud. 

    Terkait munculnya angka stunting menjadi 25 persen dari hasil survei SKI tersebut, tentu saja membuat Bupati Zairullah Azhar terkejut dan mempertanyakan hasil survei tersebut. 

    "Data kita dari Kabupaten real dan menyeluruh, tidak pakai sampling," sebutnya. 

    Sebagai Bupati, kata Zairullah, tentunya sangat keberatan dengan hasil SKI yang dilakukan tahun 2023 berdasarkan sampling dan tenaga yang melakukan survei dipertanyakan. 

    "Kita sendiri punya data yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan. Karena dilakukan setiap bulan oleh tenaga kesehatan, bukan satu tahun sekali diambil datanya," ujarnya. 

    Bupati berharap, ada perbaikan data stunting ini. Mari kita duduk bersama antara pemerintah Pusat, Propinsi, maupun Kabupaten. 

    "Mari kita duduk bersama. Persoalan data ini bukan hanya data saja. Tapi ini berkaitan pula dengan hasil pekerjaan yang kita lakukan. Prestise dan emosional masyarakat. Karena banyak yang bekerja dengan sungguh-sungguh penanganan stunting ini, baik itu Dinas DP3AP2KB, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Kader Posyandu, PKK, Camat, Pak Kades, RT dan lainnya," sebutnya. 

    Ia pun mengajak untuk survei ulang memperbaiki dan membenahi, agar masyarakat bisa memahami dan mengetahui yang sebenarnya. 

    Hadir mendampingi Bupati pada jumpa pers tersebut, Sekda Tanbu DR H Ambo Sakka, Kepala Dinas Kesehatan Tanbu dr. Muhammad Yandi Noorjaya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Tanbu Erli Yuli Susanti, dan Kepala Dinas Kominfosp Tanbu Al Husain Mardani. (Rel)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda