Menduduki kursi Komisaris PT. Nusantara Batulicin pada Jum'at (08/11/24) lalu, H. Ardiansyah mewacanakan jemput bola untuk pembelian hasil karet petani yang berada di wilayah kerja produksi pabrik karet.
Hal ini disampaikanya saat ditemui media, Selasa (10/12/24), diruang kerjanya, Kantor PT. Nusantara Batulicin Karang Bintang.
Dikatakan H. Ardiansyah, sejak awal berdiri, PT. Nusantara Batulicin belum menghasilkan keuntungan dan terus merosot, hanya demi bisa mengakoomodir kebutuhan para petani karet.
Dulu sambungnya, ada Peraturan Daerah (Perda) yang diterbitkan oleh Pemkab Tanah Bumbu. Yang mana dalam Perda tersebut, Pemkab Tanbu melalui PT. Nusantara Batulicin yang didirikan bersama dengan pihak PTPN siap menampung dan membeli hasil panen karet warga jika harga anjlok.
"Ada standar harga dulu yang ditetapkan, jika harga jual dibawah harga standar tersebut maka Pemkab Pemkab Tanbu yang akan menampungnya. Namun jika harga melambung tinggi, silakan para petani menjual bebas keluar," ungkapnya.
Tentunya hal ini, sebut H. Ardiansyah agar peningkatan ekonomi dan kesejahteraan warga petani bisa membaik. Juga agar harga jual tidak mudah dipermainkan oleh para tengkulak.
Untuk itu sambungnya, ada wacana pihak PT. Nusantara Batulicin akan melakukan jemput bola, mendatangi lokasi lokasi lumbung karet petani untuk dibeli, hingga mereka bisa terhindar dari tengkulak dan meringankan biaya angkut ke pabrik.
"Kondisi sekarang, kurangnya produksi selain hasil panen sedikit juga karena banyaknya lahan yang berubah fungsi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit," pungkasnya. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.