Menanggapi kerusakan jembatan kecil di Desa Stagen, Kecamatan Pulau Laut Utara, yang disebut kerap dilintasi truk batu bara dan mobil tangki menuju Pelabuhan Pelindo, pihak Pelindo III Kotabaru angkat bicara, Jum'at (11/04/25).
Humas Pelindo, Dedikasi Deali mengatakan, jika jalur tersebut insfrastrukturnya dimiliki Pemerintah Daerah sehingga bukan tanggung jawab humas Pelindo III kotabaru.
"Masalah jalan itu di luar tanggung jawab kami. Itu kan sudah jalan Pemda,” kata Dedi.
Dedi juga membantah anggapan, bahwa hanya truk batu bara yang menjadi penyebab beban berat di jalur tersebut.
Menurutnya, kendaraan pengangkut tangki bahan bakar milik perusahaan lain juga rutin melintasi rute itu dan memiliki muatan yang jauh lebih berat.
“Truk tangki itu ke AKR dan juga ke Seberang Feri Tarjun. Muatan paling berat justru dari tangki, bisa sampai 10 ribu liter. Sedangkan batu bara itu hanya 5 ton,” ucapnya.
Terkait aktivitas perusahaan tambang, Dedi menegaskan bahwa Pelindo hanya melayani mitra yang memiliki kontrak resmi dan dokumen legal. Salah satu perusahaan yang masih aktif menggunakan layanan Pelindo adalah PT. Borneo Swasta Mandiri milik Haji Muksin.
Sebelumnya, warga Desa Stagen mengeluhkan kondisi jembatan rusak di jalan milik Pemda yang menjadi jalur utama angkutan logistik ke Pelabuhan Pelindo dan kapal feri rute Stagen–Tarjun.
Jembatan yang terletak setelah tikungan tajam itu telah memicu dua kecelakaan dan hingga kini belum diperbaiki. (Lana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.